Foto-Foto Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 KKIA

Pada Sabtu, 23 Agustus 2025, bertempat di Mount Albert War Memorial Hall, acara tahunan terbesar masyarakat Indonesia di Selandia Baru yaitu Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, telah terlaksana dengan sangat baik, lancar, dan penuh sukacita. Puji dan syukur pada Tuhan yang telah memberikan cuaca indah luar biasa di tengah musim dingin kota Auckland. Terima kasih untuk semua yang telah berpartisipasi menyukseskan acara ini, mulai dari panitia, pengisi acara, para vendor, sponsor, dan tentunya seluruh pengunjung yang ikut hadir di hari istimewa tersebut. Kali ini kami tampilkan foto-foto di hari tersebut yang menggambarkan sedikit keseruan yang kami semua rasakan.

Pagi yang cerah sekali! Yang datang persiapan pagi-pagi langsung disambut barisan bapak-bapak ganteng bersahaja, apalagi ada romonya. Mantap!

Salah dua anggota tim Bazaar yang keliling mengecek persiapan lapangan. Plus asisten khusus alias Labubu ikutan juga.

Penjaga counter minuman KKIA dengan wajah sumringah, bersiap menyambut customer.

Rompi kuning menyala jangan sampai lolos! Soalnya beliau sie perlengkapan andalan kita.

Pengisi acara mulai melakukan pemanasan untuk tampil.

Bapak-bapak vendor, tapi gayanya lebih mirip intel.

Cendol dawet, pastel pastel!

Bebek Item, bebek Madura!

Yang mau nabung, yang mau pinjol... eh salah, maksudnya yang mau ambil loan, boleh mampir.

Dah persis warung pecel kan? Ada displaynya.

Nasi Padang bikin hati berdendang.

Loh, ini vendornya belum dagang malah jajan dan pacaran dulu nih... gimana ini 😂😂

Semur jengkol pun ada di sini!

Jajanan pasar istimewa.

Laris Manis, yang jaga counter manis-manis.

Comfort food ada di sini!

Yang mau bumbu-bumbu dan cemilan Indonesia, komplit!

Yang pedas-pedas khas Medan, walaupun sambalnya pedas, yang jualan senyumnya adem.

Anak muda jaman now, memang sukanya yang kenyal-kenyal. Pentol dan cilok andalan PPIA.

Counter minuman KKIA juga sudah siap beraksi. Teh Pucuknya, Kakakkkk!

Tampah isi gorengan, bikin mata melek!

Cantik-cantik amat ini penjaga kedainya.

Di stand sate ayam KKIA, abang sate kita memanggang dengan presisi tingkat tinggi.

Jajanan dari negara tetangga Malaysia juga ada loh! Saudara serumpun nih!

Hati-hati ya Mas nyundut apinya.

Tukang martabak live cooking ada juga di sini, ngga harus ke Pecenongan.

Yang lembut-lembut (kue chiffon maksudnya), ada di sini.

Dingin-dingin makan mie ayam juga ada di sini. Foto-foto yang ada di sini cuma sebagian vendor ya, kebayang nggak tuh serunya kayak apa, total 29 vendor dengan berbagai menu Nusantara. Luar biasa!

Tepat pukul 10 pagi, upacara bendera dalam rangka merayakan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dimulai.

Pemimpin barisan lapor kepada pemimpin upacara.

Pembina upacara yang juga merupakan ketua panitia tahun ini, Bapak Fredy, memasuki tempat upacara.

Sang Saka Merah Putih telah berdiri.

Penghormatan kepada Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya.

Suasana di dalam Mount Albert War Memorial Hall saat upacara.

Amanat dari pembina upacara.

Walaupun kita berjarak lebih dari 7,000km dari tanah air, hati kita tetap untuk Indonesia tercinta.

Menyanyikan lagu wajib, Satu Nusa Satu Bangsa dan Hari Merdeka.

Tim pemusik dari Sabilulungan Family.

Diiringi juga oleh Angklung dari Sabilulungan Family.

Upacara selesai, senyum lega dari teman-teman PPIA. Terima kasih PPIA!

Foto bersama dengan tamu-tamu undangan yang hadir dari KBRI Wellington dan HUMIA.

Sambutan oleh Bapak Lucky Saud sebagai perwakilan dari KBRI Wellington.

Acara hiburan perdana dibuka oleh Sabilulungan Family dengan permainan Angklung.

Ada beberapa lagu dibawakan mulai dari Rayuan Pulau Kelapa, sampai ke Pamer Bojo.

Ada juga angklung Interaktif yang melibatkan pengunjung yang hadir. Seru banget kan?

Special mention untuk Bapak dan Ibu David Grey yang sudah berusia di atas 90 tahun dan dulunya bertugas sebagai misionaris di Bandung.

Teman-teman Sabilulungan yang sudah selesai tampil.

Acara dilanjutkan oleh Tarian Pendet yang merupakan tarian penyambutan tamu kehormatan.

Ditarikan dengan ciamik oleh Chloe, Gea, Niken dan Laura.

Pengunjung pun dibuat terkesima dan banyak yang mengabadikan tarian ini.

Tari Pendet kan ada lempar-lempar bunga, jadi di atas panggung berserakan bunga. Tapi jangan khawatir, tim KKIA itu lengkap banget, sampai ada tukang sapunya! Makasih loh Erwin, sie acara merangkap jadi tukang sapu. Top lah, palugada memang kalau di KKIA. Apa lu mau gue ada!

Yang cantik-cantik sudah selesai menari.

Kalau ada gorengan gini, memang mata sulit berpaling.

Antrian apa ini? Ohhhh, Martabak "Pecenongan"-nya Auckland alias Fluffy Crepes!

Tenda lain juga antri, ayo jualan apa? Live gorengan rupanya!

Makin siang, semakin ramai, semakin seru.

Ibu-ibu mah udah paling cepet lah kalau foto.

Terima kasih Tuhan untuk cuaca yang luar biasa indah. Biarpun musim dingin di Auckland dan prakiraan cuaca semestinya hujan, tapi Tuhan menunda hujan hingga malam hari.

Dari jauh nampak telur berbalut sambal balado.

Nah kalau ini, pasukan tukang sate yang cantik jelita semua nih. Ibu-ibunya KKIA!

Sate ayam khas KKIA yang selalu jadi andalan setiap tahunnya.

Dingin-dingin sambil seruput kuah anget, nikmat!

Teman-teman dari berbagai organisasi, turut hadir dan menikmati acara hari ini.

Sementara itu di dalam, suasana jualan juga nggak kalah ramai.

Ini tukang pempeknya manis sekali Wong Kito Galo.

Kembali kita ke panggung. Sanggar Pertiwi yang sudah menjadi supporter acara ini selama bertahun-tahun, kali ini hadir dengan Tarian Si Patokaan dari Sulawesi Utara.

Selalu tampil all out dengan kostum yang cantik.

Si Patokaan menggambarkan kerelaan seorang Ibu pada anaknya yang merantau. Cocok buat kita semua yang merantau di Selandia Baru.

Perpaduan warna dari Bali dan Sulawesi Utara, Indah sekali!

Sementara itu, penonton dan pengunjung semakin membludak untuk menikmati acara.

Cilla, generasi muda KKIA, selalu tampil memukau dengan tarian tradisional kontemporernya.

Kali ini Cilla menarikan tarian Bumbung Tonas dari Nusa Tenggara Timur.

Tarian ini menggambarkan rasa syukur atas hasil panenan yang melimpah.

Setelah berbagai tarian tradisional, kali ini panggung menghentak dengan kehadiran team Zumba with Bea!

Beatrice yang juga merupakan anggota KKIA adalah certified instructor Zumba yang mengajak kita semua bergoyang.

Gerak badan supaya sehat dan bugar.

Ada hadiah buat penonton yang ikutan joged.

Semangat joged Zumba semuanya!

Termasuk juga adek kecil ini, ikutan seseruan.

Wah, yang menang nggak salah deh, emang penari andalan kita!

Setelah menghentak, kita kembali syahdu dengan penampilan Neng.

Duet vokal dan gitar nan ciamik ini digawangi oleh dua wanita cantik Gracia dan Yusti.

Teman-teman Sanggar Pertiwi ikutan masuk jadi penari latar, menambah hangat suasana.

Sanggar Pertiwi kembali tampil dengan tarian kedua, yaitu Tari Bona Jeges dari Sumatra Utara.

Tarian ini merupakan tari Tortor yang menggambarkan kebersamaan dan kekokohan prinsip masyarakat Batak.

Tarian ditutup dengan mengibarkan ulos yang penuh warna.

Tidak lengkap kalau 17-an tidak ada lombanya. Kali ini lomba pertama untuk anak-anak adalah Balap Kelereng.

Siap-siap semua!

Ada yang langsung berhasil, ada yang kelerengnya glinding.

Selamat untuk para pemenang!

Kuis berhadiah, siapa yang bawa Rupiah paling banyak?

Dan ibu ini pemenangnya! Beliau bawa lebih dari 500 ribu rupiah. Dua tahun lalu kayaknya ada yang bawa 2 juta loh! (kurang kerjaan bawa-bawa Rupiah ke bazaar yah? hihi).

Sanggar Pertiwi kembali tampil lagi dengan tarian ketiga yaitu Tari Yapong dari DKI Jakarta.

Tarian ini menggambarkan kegembiraan dan kemenangan. Cocok ya untuk merayakan kemerdekaan Indonesia.

Sanggar Pertiwi selalu tampil memukau, kostumnya juga keren-keren.

Lanjut lomba lagi, yang ditunggu-tunggu saat 17an yaitu lomba makan krupuk anak-anak.

Kalau mau lihat ekspresi muka lucu-lucu, di sini tempatnya!

Duh susah banget nih gak kegigit-gigit.

Yang ini antara laper dan doyan kayaknya.

Capek ah, udah pegang aja.

Lidahnya sampai melet-melet gini lohhh...

Hore, selamat ya untuk yang menang. Yang kalah, boleh bawa sisa krupuknya hehehe.

Sekarang giliran yang dewasa, mangapnya lebih heboh.

Loh, Mbak, jangan dipandangi aja Mbak, dimakan yuk krupuknya.

Selamat buat pemenangnya!

Acara makin panas, kali ini lanjut persembahan dari Bona Pasogit NZ dengan nyanyian dan manortor!

Pakaian dari berbagai suku Batak ditampilkan di sini. Manortor campur fashion show ceritanya.

Jogednya makin hangat.

Mulai terlihatlah ini uang keluar di tangan.

Makin seru kali manortor, saweran mulai bermunculan.

Muka nerima saweran memang tidak bisa ditutupi bahagianya.

Cuan cuan cuan!

Dari Tanah Batak kita pindah ke Tanah Minahasa. Kali ini Grup Kawanua New Zealand tampil dengan Tari Pisok yang menggambarkan keindahan Burung Pisok yang lincah.

Setelah tarian yang manis-manis, Kawanua meggebrak dengan nyanyian Kota Manado yang Kucintai.

Semua jadi kangen sama Manado dan minum air kelapa muda nggak?

Lanjut game selanjutnya yaitu Menari Balon Berpasangan.

Konsentrasi tinggi nih.

Yah dia nyungsepppp....

Selamat untuk pemenangnya ya!

Oh iya, di acara ini juga ada penarikan Raffle yang hadiahnya wow. Dengan total hadiah senilai lebih dari $3,000 dolar, raffle tahun ini adalah yang terbesar. Nih salah satu pemenangnya, dapat koper untuk jalan-jalan. Untuk pemenang lainnya bisa diintip di link ini ya.

Makin sore, tetap semangat, kali ini persembahan dari grup yang suaranya merdu, musiknya asik yaitu dari St Andrew's Group.

Dengan medley lagu dari berbagai daerah di Indonesia, grup ini mengajak kita bergoyang.

Seru banget goyangnya penonton.

Acara sudah hampir menjelang penutup, tapi antusiasme penonton tidak turun! Luar biasa.

Ada kuis bagi-bagi hadiah juga nih. Yang ini siapa anak-anak yang bisa menyanyikan lagu Indonesia.

Lalu yang ini sebutkan 10 nama propinsi di Indonesia beserta ibukota-nya. Pokoknya KKIA bagi-bagi hadiah terus!

Dan sebagai game pamungkas, tarik tambang jadi pilihan yang tepat. Segala tenaga dan daya upaya bisa dikerahkan.

Tim sebelah kiri...

Langsung diseret drastis oleh tim kanan.

Bukti kalau mainnya serius, sepasang sepatu sudah tiada bertuan di pojok kiri bawah.....

Seksi acara dan sound system, sudah pasang muka-muka bahagia karena acara hampir selesai.

Tiada lengkap kalau acara tiada ditutup dengan menari bersama. Lengkap pula ada 2 Romo KKIA ikut ke panggung!

Mari kita joged Tabola Bale.

Lepaskan semuaa... lepaskaaannn!

Ayo joged sampai puas, acara sudah selesai!

Sie Acara, Sie Bazaar, dan Admin merangkap MC, sudah bisa berpelukan ala Teletubbies karena acara yang dipersiapkan berbulan-bulan akhirnya berhasil terlaksana dengan baik!

Senyum bahagia seluruh panitia sesudah acara selesai. Tidak ada kata yang bisa terungkap selain terima kasih, Tuhan atas penyertaan-Mu di seluruh rangkaian acara ini.