Buletin KKIA November 2025

DEVOSI

    Kita sudah biasa berdevosi secara pribadi maupun kelompok. Kata “devosi” berasal dari bahasa Latin devotio yang berarti kebaktian, pengorbanan, penyerahan, sumpah, kesalehan atau cinta bakti. Kata kerjanya adalah devovere (membaktikan, mengorbankan, menyerahkan). Devosi adalah ulah kesalehan yang menunjuk pada sikap hati umat beriman yang menyerahkan diri kepada seseorang atau sesuatu yang dijungjung tinggi dan dicintai. Dalam Gereja Katolik devosi merupakan praktek ungkapan iman umat yang spontan dan lebih bebas serta dapat dibawakan secara pribadi maupun kelompok. 

    Perlu kita ketahui bahwa Devosi adalah bagian dari doa yang menonjolkan dimensi afeksi dan emosi, kesederhanaan ungkapan iman dan kesederhanaan kata-kata. Dalam devosi, doa dilakukan dengan mengulang kata-kata yang sama. Akibat pengulangan doa ini, si pendoa mengalami kepuasan hati dan kedalaman batin. Yang paling penting adalah bahwa si pendoa mengalami kehadiran Allah dengan seluruh jiwanya.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Devosi:

a. Devosi tidak pernah dipandang menggantikan liturgi resmi Gereja (perayaan sakramen). Bila liturgi dianggap sebagai makanan utama, Devosi dipandang sebagai makanan kecil, tambahan.

b. Praktek devosi harus dijauhkan dari bahaya praktek magis. Praktek magis terjadi apabila orang memandang kekuatan, daya pengudusan berasal dari barang, mantra, atau hitungan angka. Devosi yang benar hanya dikabulkan oleh daya ilahi Allah Bapa dan bukan oleh kekuatan si pendoa tersebut.

c. Devosi harus sesuai dengan iman Gereja yang benar. Apa  yang menjadi keyakinan devosional umat tidak selalu harus menjadi iman gereja universal.

d. Ada dua bentuk penghormatan: latria dan dulia. Latria merupakanpenghormatan atau penyembahan yang ditujukan hanya kepada Allah. Dulia adalah bentuk penghormatan yang ditujukan kepada orang-orang kudus tertentu. Dalam hal ini patung dipakai bukan untuk disembah melainkan dipakai sebagai sarana untuk menghormati pribadi orang kudus yang hidup dibalik patung tersebut. Dan penyembahan selalu diarahkan kepada Allah.

Ada beberapa Devosi yang umum dalam Gereja kita, seperti kebaktian kepada Sakramen Mahakudus, Jalan Salib, Rosario, Novena dan Ziarah.   

Romo Roy Noeng, CSsR


Comments

Popular posts from this blog

Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-80 KKIA

Foto-Foto Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 KKIA

Foto-Foto Perayaan Natal KKIA Desember 2024