Buletin KKIA Desember 2025
Natal: Perayaan Kehidupan
Pada tahun 2003 di Chicago, sekelompok orang yang peduli pada kehidupan menyanyikan lagu-lagu Natal di depan sebuah klinik aborsi. Saat lagu “Silent Night” dinyanyikan, seorang perempuan hamil di dalam gedung mendengarnya. Nyanyian itu membangkitkan kenangan Natal masa kecilnya tentang keluarga, harapan, dan makna hidup. Hatinya tersentuh, sehingga ia memutuskan meninggalkan tempat tersebut dan memilih mempertahankan bayinya. Peristiwa ini menjadi awal dari banyak kisah serupa, ketika nyanyian Natal menggerakkan hati perempuan lain untuk memilih kehidupan.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa Natal bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan peristiwa iman yang menyentuh inti kehidupan manusia. Natal adalah bukti bahwa Allah menghargai makna sebuah kehidupan. Ia tidak menyelamatkan manusia dari kejauhan, melainkan memilih untuk datang, lahir, bertumbuh, merasakan suka dan duka, serta menjalani seluruh proses manusiawi. Dalam diri Yesus yang lahir di Betlehem, Allah menegaskan bahwa setiap kehidupan itu bernilai, rapuh namun berharga, kecil namun penuh harapan.
Kelahiran Yesus juga menjadi bukti bahwa janji dan nubuat keselamatan sedang dipenuhi oleh Allah sendiri. Apa yang dahulu hanya menjadi wacana iman dan pengharapan umat, kini nyata dalam diri seorang Bayi. Allah setia pada janji-Nya. Ia bekerja bukan dengan cara yang spektakuler menurut ukuran dunia, tetapi melalui kesederhanaan palungan, keluarga kecil, dan kasih yang diam-diam mengubah hati.
Perayaan Natal mengajak kita untuk merenungkan kembali sikap kita terhadap kehidupan: kehidupan orang lain, kehidupan keluarga kita, dan kehidupan kita sendiri. Apakah kita masih mampu melihat kehidupan sebagai anugerah?
Semoga Natal menumbuhkan dalam diri kita rasa hormat yang lebih dalam terhadap setiap kehidupan, dan Tahun Baru menjadi langkah baru untuk menjaga, merawat, dan menghadirkan harapan, sebab Allah sendiri telah memilih hidup bersama kita.
Selamat Natal untuk kita semua dan berlimpah berkat Tuhan di tahun yang baru.
Romo Roy Noeng, CSsR
Comments
Post a Comment
Silakan berikan komentar